Saturday, February 1, 2020

GIGI KUSAM BISA DIPUTIHIN LAGI LOH


Gigi Anda kusam?
Masih bisa diputihkan loh.


Siapa tak ingin gigi putih bersih seperti gigi susu saat kita masih bayi. Terutama bagian yang tampak tiap kali kita membuka mulut, siapapun pasti ingin tampak putih cemerlang. Masalahnya, dapatkah gigi kusam diputihkan kembali? Amankah tindakan pemutihan gigi ini?
“perubahan warna gigi dipengaruhi beberapa factor, baik faktor intrinsik maupun faktor dari luar tubuh,” kata drg. Liliany G. Widjaja dari FKG Unair. Karena factor-faktor ini, lanjut ia, warna gigi yang tadinya putih bisa berubah menjadi abu-abu atau kuning.
Factor dari luar tubuh yang bisa mempengaruhi warna gigi antara lain rokok, minuman dan obat tertentu, “jenis minuman yang mungkin mempengaruhi warna gigi diantaranya the dan kopi. Pemakaian antibiotik jenis tetrasiklin saat kanak-kanak dan obat sterilisasi tertentu juga bisa mempengaruhi kecemerlangan warna gigi,” katanya.
Yang dari dalam tubuh? Faktor intrinsik yang bisa mempengaruhi gigi diantaranya kerusakan jaringan saraf akibat proses degenerative, penyakit kelainan darah dan trauma. Perawatan saluran akar gigi dan bahan penambal gigi juga bisa berakibat gigi berubah warna. Kondisi ini, menurut drg Lili, bisa terjadi pada gigi yang jaringan sarafnya masih sehat, bisa pula pada gigi yang jaringan sarafnya sudah membusuk atau mati.
Jadi bagaimana agar gigi tetap putih? Seperti pakaian, gigi juga bisa diputihkan. “hanya tentu bahan pemutih gigi berbeda dengan bahan untuk memutihkan benda lain,” katanya.
Dan juga sebelum melakukan pemutihan gigi, perlu dicari dulu penyebab gigi berubah warna. Misalnya bila perubahan warna gigi terjadi akibat pengaruh bahan penambal gigi, tambalan mesti diganti dengan bahan yang sesuai dengan warna asli gigi.
Pemutihan gigi ada yang bisa dilakukan sendiri, ada pula yang perlu bantuan dokter gigi. “kalau kerusakannya ringan, bleaching atau pemutihan masih mungkin dilakukan sendiri,” katanya. Namun, bila perubahan warna gigi terlanjur parah, mungkin diperlukan tindakan lain untuk memutihkannya kembali. Dalam kasus ini diperlukan dokter gigi.
Masih menurut drg Lili, ada beragam produk yang berfungsi sebagai pemutih. Bentuknyapun macam-macam. Ada yang berupa pasta gigi untuk sikat gigi, ada pula pasta yang ditempelkan pada gigi dengan alat khusus hingga semalam,” terangnya. Yang pemakaiannya memerlukan bantuan dokter gigi antara lain pemutihan dengan obat, pelapisan dengan tambalan khusus, dan pemasangan mahkota porselen.
Kusam lagi, keberhasilan pemutihan gigi bergantung pada kondisi gigi. Pemutihan pada gigi yang persarafannya sudah mati biasanya bertahan lebih lama. Untuk mendapatkan hasil maksimal, mungkin diperlukan beberapa kali kunjungan,”biasanya diperlukan 4-6 nkali kunjungan sejak perawatan gigi sampai proses pemutihan,” jelasnya.
Yang perlu di ingat, kondisi tiap orang berbeda. Pada seorang pasien, warna gigi mungkin tetap cemerlang hingga beberapa tahun setelah tindakan pemutihan dilakukan. Namun pada penderita lain gigi bisa saja kembali kusam.
Diingat pula, pemutihan gigi yang akan diaplikasikan sendiri mesti dipilih dengan ekstra hati-hati. Cara pemakaiannya juga perlu dipahami dengan baik. Lalu, tanggal kadaluarsa perlu dilihat sebelum membeli pemutih. “yang juga harus diingat, ada kemungkinan timbul efek samping akibat pemutih. Karena itu, sebaiknya hati-hati. Jangan sampai gigi justru rusak gara-gara memakai pemutih gigi. Kalua ragu, lebih baik minta bantuan dokter gigi,” ingatnya.

Friday, January 17, 2020

MALOKLUSI ATAU GIGI TIDAK RATA

MALOKLUSI

Maloklusi adalah istilah medis untuk menggambarkan posisi atau susunan gigi dan rahang yang tidak normal.
Penyebab Maloklusi:
• Maloklusi umumnya bersifat genetik
• Menggunakan dot atau menyusu dengan botol hingga usia 3 tahun.
• Sering mengisap jempol.
• Perawatan gigi yang kurang tepat.
• Jumlah gigi yang berlebih, gigi berbentuk tidak normal, atau gigi tanggal.
• Cedera pada gigi atau rahang.
• Tumor mulut.
• Bibir sumbing atau belahan pada langit-langit mulut.
Berdasarkan jenisnya, maloklusi dapat dibagi menjadi 3 kelas besar, yaitu:
Kelas 1: Jenis maloklusi yang paling sering terjadi. Kondisi ini ditandai dengan gigi atas yang tumpang tindih dengan gigi bawah.
Kelas 2: Gigi tonggos adalah kondisi di mana gigi dan rahang bagian atas lebih maju secara signifikan dibanding rahang dan gigi bagian bawah.
Kelas 3: Pada maloklusi ini, rahang bagian bawah maju ke depan hingga membuat gigi bawah lebih maju daripada gigi dan rahang atas.
Cara Mengobati Maloklusi:
Pemasangan kawat atau pelat khusus untuk mengukuhkan atau menstabilkan tulang rahang.
Pencabutan gigi tertentu untuk memperbaiki posisi gigi yang terlalu berdesakan.
Pemasangan crown gigi atau dental crown.
Operasi untuk memperpendek atau memperbaiki bentuk tulang rahang.
Pemasangan kawat.

Thursday, December 12, 2019

AJARI BUAH HATI GOSOK GIGI SEBELUM TIDUR


Ajari buah hati gosok gigi sebelum tidur

Jangan sekali kali membiarkan anak Anda terbiasa tidur di malam hari tanpa menggosok gigi. Hal ini akan menyebabkan kerusakan pada email gigi susu (permukaan gigi bagian luar yang kerasnya melebihi tulang). Yang ditimbulkan oleh asam.
Apalagi diperkuat dengan kecenderungan balita dalam mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula (manis). Termasuk dari sisi air susu yang menempel pada gigi dan gusi. Di waktu tidur di malam hari, kuman kuman jahat yang telah mengubah sisa sisa makanan dan minuman yang tertinggal di dalam rongga mulut balita menjadi asam, akan menyebabkan gigi susu anak membuduk hingga ke gusi. Jika hal ini terus dibiarkan, dalam waktu enam bulan, email gigi susu balita akan terkikir habis. Terkikisnya enail tsb ditandai dengan menghitamnya gigi susu anak, dan lambat laun gigi susu itu akan habis terkikis hingga permukaan gusi.
Efek yang ditimbulkannya juga luar biasa dasyat. Anak menjadi sulit makan. Anak akan merasa ngilu setiap kali gigi mereka berinteraksi dengan makanan. Otomatis asupan gizi yang diperlukan tubuh si bayi menjadi tidak seimbang. Tubuh menjadi kurus dan proses pertumbuhan badan akan terganggu.
Kerusakan gigi pada si kec juga akan mengakibatkan proses belajar di sekolah menjadi terganggu. Mereka akan mengalami kesulitan dalam merespon mata pelajaran yang diberikan gurunya di dalam kelas. Efek lain yang mungkin akan dirasakan adalah kesulitan tidur.
Drg. Zaura Rini Matram MDS, dosen pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia mengatakan bahwa kerusakan gigi pada anak akan berpengaruh pada pertumbuhan gigi ketika si anak menginjak dewasa. "Susunan gigi menjadi tidak teratur dan cenderung berantakan ketika anak tersebut menginjak remaja," kata Rini.
Karena itu, mulai tumbuhnya gigi merupakan proses penting dari pertumbuhan seorang anak. Sudah seharusnya orang tua mengetahui cara merawat gigi anak dan mengajarinya cara merawat gigi yang baik. Merawat gigi sejak dini akan menghindari proses kerusakan gigi seperti gigi berlubang, keropos, dan pembengkakan pada gusi (radang gusi). Kebiasaan merawat gigi, lanjut Rini, dapat dimulai sejak bayi. Cukup dengan menggunakan cotton buds atau kain lembut yang dibasahi dengan airhangat lalu dioleskan pada gigi susu serta gusi bayi. Cara ini cukup efektif untuk menghilangkan sisa air susu yang tertinggal di dalam rongga mulut bayi. Sebaiknya dilakukan sebelum bayi tidur.
Menginjak usia dua tahun ke atas, orang tua harus pandai pandai membujuk si anak mulai menggosok giginya. Jangan sekali kali menggunakan kekerasan karena anak tidak mau menggosok gigi. Tetapi, gunakan cara yang lebih halus seperti sambil bercerita atau mendongeng. Penggunaan kekerasan atau memarahi si anak justru akan menyebabkan anak mengalami trauma dan merasa takut (phobia) terhadap sikat gigi atau pasta gigi. Lebih parah lagi, anak merasa takut terhadap air. "Sebisa mungkin ibu atau ayah si anak membuat suasana yang fun bersama si anak ketika mengajarkan gosok gigi," jelas Rini.
Masih menurut Rini, orang tua bisa juga memulainya dengan mengenalkan anak pada hal-hal positif yang berkaitan kesehatan gigi. Umpamanya, mengenalkan gambar-gambar pasta gigi dan sikat gigi kepada anak. Bisa juga berkreasi dengan bercerita tentang gigi dan ancaman kuman-kuman jahat yang siap menyerang gigi si anak. Atau gambarkan seorang anak dengan gigi yang rusak dan berwarna hitam karena tidak pernah menggosok gigi. Jangan lupa, ajarkan pula cara memegang sikat gigi dengan benar. "Tetapi sekali lagi, jangan sampai menimbulkan phobia terhadap si anak," pinta Rini.
Selain itu, asupan gizi yang berasal dari makanan dan minuman juga harus diperhatikan. Hindari atau setidaknya kurangi makanan dan minuman yang berpotensi merusak gigi susu si kecil. Makanan yang mengandung gula mudah melekat pada gigi. Sebaiknya, berikan makanan yang berserat, seperti sayuran dan buah-buahan yang mengandung nutrisi tinggi untuk pertumbuhan gigi si kecil. Kalaupun mereka suka ngemil, anjurkan untuk ngemil makanan yang tidak terlalu mengandung gula. Anjurkan juga untuk membiasakan diri berkumur dan minum air putih setelah ngemil. Hal ini untuk menghindari terjadinya produksi asan secara berlebihan di dalam mulut si kecil.
(Koran tempo keluarga no.16 edisi rabu, 30 november 2005)

GIGI KUSAM BISA DIPUTIHIN LAGI LOH

Gigi Anda kusam? Masih bisa diputihkan loh. Siapa tak ingin gigi putih bersih seperti gigi susu saat kita masih bayi. Terutam...